Berita  

Skywalk Ditarget Rampung Juni, BHC Siap Layani Kunjungan Wisatawan

Bakauheni, 26 Mei 2024 —- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan pembangunan akses pejalan kaki atau jembatan layang (Skywalk) di kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) di Bakauheni, Lampung Selatan rampung pada bulan Juni mendatang.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan per 20 Mei 2024, progres pembangunan Skywalk BHC sudah mencapai 63 persen. “Progres Skywalk per 20 Mei sudah 70 persen dengan target selesai bulan depan. Kehadiran Skywalk akan semakin melengkapi kawasan BHC dan kami siap menerima lebih banyak lagi kunjungan wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara,” katanya.

Skywalk merupakan jembatan layang terintegrasi bagi pejalan kaki sepanjang 130 meter, yang menghubungkan bangunan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Pelabuhan Bakauheni dengan Krakatau Park, sehingga memudahkan pergerakan wisatawan antarkedua fasilitas tersebut.

Tentunya kehadiran Skywalk ini akan melengkapi fasilitas di area Siger ParkBHC, yang mencakup Menara Siger BRI (tahap 1), Masjid BSI, Selasar Siger BTN, Siger Market Mandiri, Creative Hub BNI, area parkir, dan power house listrik, yang seluruhnya sudah selesai 100 persen.

Sedangkan, untuk area Krakatau Park, fasilitas yang selesai 100 persen adalah Krakatau Park dengan 25 wahana, jalan akses tahap 1, power house listrik, parkir, dan jalan akses tahap 2.

“Di Krakatau Park, dari 26 wahana, sudah selesai 25 wahana, dan ada satu wahana, yang masih dalam proses perizinan pengoperasiannya,” kata Shelvy.Untuk mempermudah mobilisasi pengunjung, lanjutnya, pembangunan jalan akses Krakatau Park menuju Siger Park saat ini juga telah rampung 100%. 

Shelvy mengatakan pengembangan kawasan BHC memiliki arti penting sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata baru di Provinsi Lampung. Kawasan waterfront tourism BHC memiliki dampak terhadap kegiatan sosial maupun ekonomi khususnya di wilayah Lampung yang ditunjang beberapa potensi sekitar. Pada fase pembangunan tahap 1 ini, ASDP telah membuka 1000 lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, seperti marbot Mesjid BSI dan diperkirakan akan terus meningkat seiring berjalannya proyek ini. Siger Market juga telah dikatifkan setiap bulan Ramadhan dan waktu tertentu sebagai wadah UMKM setempat memasarkan produknya.

Adapun dampak positif dari pengembangan BHC antara lain memiliki captive market berupa penyeberangan lintas Merak-Bakauheni sebanyak 22 juta orang/tahun; menambah trafik di Jalan Tol Trans-Sumatera dan penyeberangan Merak-Bakauheni; serta menciptakan sumber mata pencaharian baru, peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan penerimaan pajak.

Shelvy menambahkan kawasan BHC juga sudah melakukan kegiatan aktivasi yang melibatkan komunitas di Siger Park dan Krakatau Park dengan mendapat respons positif pengunjung. Pada event Tahun Baru 2024, dalam 10 hari berhasil dikunjungi lebih dari 53 ribu orang dan pada 31 Desember 2023, mencapai lebih dari 15 ribu orang.

Kemudian, ASDP terus melakukan percepatan proyek BHC ini sebagai upaya memperkuat transformasi bisnis inti perusahaan. ASDP berperan sebagai active player yang berkontribusi tidak hanya menyediakan akses transportasi, tetapi juga penyedia waterfront property dimana ASDP mulai membangun properti mendukung destinasi pariwisata.

Kawasan Bakauheni Harbour City berada di pertemuan koridor strategis utama yakni Pulau Jawa dan Pulau Sumatera menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).Adapun pembangunan kawasan terintegrasi Bakauheni Harbour City terbagi dalam tiga tahap. Pada Tahap I periode jangka waktu 2022-2025, terbagi menjadi Tahap IA untuk masa 2022-2025 dengan luas area pengembangan mencapai 41,9 hektare (ha).

Pada tahap ini, BHC difokuskan pada pembangunan yang menjadi prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni berupa pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan yaitu pembangunan theme park, dan komersial UMKM.

Kemudian, Tahap IB dalam periode waktu 2026-2030 mencakup areal seluas 22,8 ha. Tahap ini merupakan kelanjutan pengembangan area prioritas PSN dengan fokusnya berupa pengembangan hotel di Distrik 3 dan komersial pendukung.

Untuk Tahap II, periode 2031-2040 seluas 64 ha dengan fokus peningkatan pelayanan Bakauheni  Harbour City sebagai kawasan kota mandiri. Serta, tahap terakhir atau Tahap III periode 2041-2061 dengan luasan 31,2 ha yakni keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan.

Total luas lahan yang dibutuhkan untuk tiga tahap pengembangan BHC atau hingga tahun 2061 mencapai 160 ha dengan perkiraan nilai keseluruhan investasi sebesar Rp 4,7 triliun.

“Pengembangan BHC sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan-pelabuhan terintegrasi dan tujuan wisata waterfront,” pungkas Shelvy. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *