Pilkada Kepri 2024, Pengamat: Jika Rudi Menang Mutlak di Batam, Berat untuk Ansar Bisa Menandingi

Sejumlah nama mulai memanaskan kursi Bakal Calon Gubernur (Bacagub) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepulauan Riau (Kepri) 2024. Dua nama diantaranya yang menguat adalah petahana Ansar Ahmad dan Walikota Batam Muhammad Rudi.

Pengamat politik dari Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) Rahmayanti Kusumaningtyas memprediksi jika hanya kedua sosok tersebut yang bersaing, Pilgub Kepri 2024 akan berlangsung ketat. Akan tetapi Rudi berpotensi mengalahkan sang petahana.

“Pilgub Kepri akan berlangsung seru kalau persaingannya antara Ansar dan Rudi. Ansar sebagai petahana tentu ingin mempertahankan kekuasaannya. Namun, Rudi meski untuk pertama kalinya akan maju sebagai Cagub Kepri, tapi tidak bisa dianggap remeh,” kata Rahmayanti dalam keterangannya, Kamis (14/03).

Ada beberapa alasan menurut Rahmayanti, Rudi akan memgalahkan Ansar. Pertama, Rudi didukung mayoritas warga di Kota Batam. Menurutnya, kepuasan warga Batam yang mencapai 95% menjadi modal penting bagi Rudi untuk meraup suara besar di Batam pada Pilgub Kepri 2024 nanti.

‘’Rudi itu sudah memiliki basis pendukung yang kuat di Batam. Dari 7 Kota/Kabupaten di Kepri, DPT terbanyak di Batam. Berdasarkan DPT pada Pemilu 2024 kemarin, DPT di Batam mencapai 851.614 orang dari total 1.500.974 orang di seluruh Kepri. Jika Rudi menang mutlak di Batam, berat untuk Ansar bisa menandingi,” ujarnya.

Kedua, Rudi berpotensi diusung oleh NasDem dan Gerindra. Menurut Rahmayanti jika kedua partai besar di Kepri tersebut bersatu, Rudi akan menjadi sosok yang sangat kuat di Pilgub Kepri 2024 nanti.

“NasDem sebagai partainya Rudi pasti akan mengusungnya. Kemungkinan besar Gerindra juga akan berkoalisi dengan NasDem. Jika kedua partai besar tersebut resmi berkoalisi mengusung Rudi, Ansar yang kemungkinan diusung Golkar patut waspada,” tegasnya.

Alasan terakhir kata Rahmayanti, Wakil Ansar saat ini yaitu Marlin Agustina sudah pasti mendukung Rudi. Jadi di satu sisi, Rudi semakin kuat. Ansar, di sisi lain kian melemah karena ditinggalkan Marlin.

“Kemenangan Ansar di Pilgub sebelumnya tidak bisa dilepaskan dari peran Marlin sebagai wakilnya. Marlin dulu mampu mendongkrak banyak suara di Batam. Tapi kalau keduanya terpisah, Ansar akan ditinggalkan banyak pendukungnya, khususnya di Batam,” pungkas Rahmayanti.