- Pendapatan meningkat sebesar 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
- Perbaikan kerugian hingga 39,3%, mencerminkan efisiensi biaya dan pengelolaan operasional yang lebih efektif.
- Ekspansi rute internasional seperti Bali–Darwin dan Bali–Adelaide, serta rute domestik seperti Jakarta–Manado, menjadi bagian dari upaya AirAsia memperkuat konektivitas Fly-Thru dan mendukung pariwisata nasional.
JAKARTA, 29 Juli 2025 – PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID/CMPP) mencatat pendapatan sebesar Rp 3,98 triliun pada Semester 1 2025 yang berakhir pada 30 Juni 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, mencerminkan pemulihan sektor penerbangan dan keberhasilan strategi ekspansi jaringan rute yang dijalankan oleh perusahaan.
“Peningkatan pendapatan pada Semester 1 ini turut ditopang oleh jumlah penumpang yang mencapai 2,97 juta penumpang. Selain itu, ekspansi rute internasional juga berperan penting, termasuk pembukaan rute Bali–Adelaide pada Juni 2025. Sebelumnya, pada kuartal I, Indonesia AirAsia telah meluncurkan rute Bali–Darwin. Kedua rute ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk memperluas konektivitas internasional, sekaligus mendukung sektor pariwisata di Indonesia,” ujar Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID/CMPP), Captain Achmad Sadikin Abdurachman, di Jakarta (29/07).
Captain Achmad menambahkan bahwa kinerja perusahaan juga diperkuat oleh pengembangan jaringan domestik yang terus berjalan. Hingga akhir semester I 2025, Indonesia AirAsia mengoperasikan 7 rute domestik dan 26 rute internasional, mencerminkan komitmen terhadap pertumbuhan yang seimbang di kedua segmen.
Pendapatan AAID/CMPP di Semester 1 2025, sebagian besar berasal dari penjualan kursi yaitu Rp 3,34 triliun. Sementara pendapatan tambahan dari layanan lainnya termasuk biaya bagasi, pelayanan penerbangan, kargo dan sumber pendapatan ancillary lainnya mencapai Rp 634 miliar.
Pada periode ini, Indonesia AirAsia mencatat total kapasitas sebesar 3,60 juta kursi, dengan tingkat keterisian (load factor) di angka 83%. Jumlah penerbangan yang dioperasikan mencapai 19,955 penerbangan, seiring dengan peningkatan rata-rata pendapatan per kilometer kursi tersedia (Revenue per Available Seat Kilometre/RASK) sebesar 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kinerja ini menggarisbawahi keberhasilan perusahaan dalam menyesuaikan kapasitas secara tepat sasaran, baik pada rute internasional yang tengah tumbuh pesat maupun rute domestik yang terus menunjukkan potensi. Kombinasi antara pemanfaatan armada yang efisien dan pembukaan rute-rute strategis menjadi faktor utama yang mendorong hasil positif ini.
Perbaikan juga tercermin dari penurunan total kerugian pada semester ini yang mencapai 39,3%, menjadi sebesar Rp 786 miliar dari sebelumnya Rp 1,29 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa strategi efisiensi yang dijalankan perusahaan mulai membuahkan hasil, didukung oleh pengendalian biaya yang lebih disiplin serta peningkatan produktivitas operasional. Tren ini memberikan landasan yang lebih kuat bagi perusahaan untuk terus melangkah menuju kinerja keuangan yang semakin sehat dan berkelanjutan.
“Ke depan, Indonesia AirAsia akan terus memperkuat kinerjanya melalui berbagai inisiatif strategis, termasuk pembukaan rute-rute baru, baik domestik maupun internasional, guna memperluas jaringan layanan. Peluncuran rute Jakarta–Manado pada kuartal III 2025 menjadi salah satu langkah strategis Indonesia AirAsia untuk menghadirkan koneksi yang lebih luas sekaligus meningkatkan daya saing di pasar penerbangan domestik, dengan tetap menawarkan pilihan perjalanan yang terjangkau bagi masyarakat.”
“Kami akan terus memantau perkembangan rute-rute ini secara berkala agar sejalan dengan strategi jaringan AirAsia yang berbasis pada permintaan pasar — dengan memprioritaskan frekuensi dan kapasitas di rute-rute dengan tingkat permintaan tertinggi. Perusahaan juga berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan Fly-Thru yang terhubung dengan jaringan grup AirAsia secara menyeluruh, guna memberikan kemudahan lebih bagi wisatawan mancanegara yang ingin bepergian ke berbagai destinasi di Indonesia,” ujar Captain Achmad.
“Upaya-upaya ini diharapkan tidak hanya mendorong pergerakan wisatawan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan industri pariwisata dan perekonomian nasional. Seluruh inisiatif akan dijalankan dengan tetap menjaga kualitas layanan, demi memastikan pengalaman terbang yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh penumpang,” tambahnya.