Lombok, 9 Juli 2025 – Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu lalu (6/7). Pemerintah provinsi NTB resmi menetapkan status darurat bencana yang akan berlaku selama 10 hari ke depan sebagai langkah cepat untuk mempercepat proses pemulihan pasca bencana. Sedikitnya 7.676 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang mengakibatkan terganggunya aktivitas harian masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti memasak dan menyediakan makanan bagi keluarga.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga terdampak, Pertamina Peduli menyalurkan bantuan berupa paket sembako berupa beras, mie instan, gula dan minyak, air mineral, LPG Bright Gas serta kebutuhan pendukung seperti selimut dan terpal kepada warga terdampak yang disalurkan melalui Posko Pendopo Walikota.
Penyaluran bantuan diberikan langsung oleh Corporate Secretary Pertamina kepada Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram di Posko Tanggap Darurat Pendopo Walikota Mataram yang merupakan kali dua penyaluran setelah sebelumnya juga telah disalurkan penyaluran bantuan tahap pertama oleh Pertamina melalui Patra Niaga Jatimbalinus dengan bantuan serupa.
“Bantuan ini merupakan bagian dari respon cepat kami dalam situasi darurat. Sembako, LPG dan kebutuhan pendukung posko menjadi kebutuhan mendesak agar warga tetap dapat aman dan nyaman terutama untuk menyiapkan makanan di tengah keterbatasan,” ujar Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary Pertamina.
Bantuan ini diterima dan diapresiasi oleh Pemerintah Kota Mataram yang diwakili oleh Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram di Posko Tanggap Darurat Pendopo Walikota Mataram, Akhmad Muzakki selaku perwakilan penerima bantuan tersebut.
“Bantuan dari Pertamina ini sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi pengungsi, utamanya tersedianya makanan bagi mereka,” ungkapnya.
Langkah ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar, penguatan ketangguhan masyarakat, dan respons terhadap dampak bencana.
Senada dengan Corporate Secretary Pertamina, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti juga menambahkan bahwa kehadiran perusahaan dalam situasi krisis merupakan merupakan komitmen nyata tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
“Kami berupaya untuk terus hadir dan tanggap terhadap kondisi darurat yang dihadapi masyarakat. Ini bagian dari tanggung jawab sosial Pertamina yang mengedepankan solidaritas dan keberlanjutan,” ujar Aji.
Pertamina terus berkomitmen untuk terus memperkuat ketangguhan masyarakat melalui program tanggap bencana yang terencana serta penyaluran bantuan yang berkelanjutan sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.