Berita  

K-Green Foundation Membangun Infrastruktur Ekonomi Sirkular dari Botol PET di Jakarta

  • K-Green Foundation meluncurkan kampanye “PlasticEcoCycle” untuk mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia
  • Lebih dari 701,76 kg botol PET yang terkumpul di Jakarta didaur ulang secara lokal menjadi 9.600 boneka dan kaus.
  • Kerja sama antara publik dan swasta mendorong budaya daur ulang dan infrastruktur ekonomi sirkular di komunitas lokal.

Jakarta, 30 Juli 2025 – K-Green Foundation yang dipimpin Choi Yul mengumumkan peluncuran kampanye “PlasticEcoCycle” di Jakarta, Indonesia. Kampanye ini bertujuan mengumpulkan botol PET bekas untuk didaur ulang secara lokal menjadi produk baru, yang kemudian disumbangkan kembali kepada masyarakat.

Indonesia menempati posisi kedua sebagai penghasil sampah plastik laut terbesar di dunia dengan produksi sampah sekitar 19 juta ton setiap tahun. Di beberapa wilayah pesisir bahkan terlihat ‘pulau plastik’ yang mengambang akibat parahnya pencemaran. Menyadari pentingnya Indonesia sebagai pusat manufaktur bagi banyak perusahaan Korea, K-Green Foundation (KGF) menginisiasi kampanye PlasticEcoCycle dengan dukungan dari Hyundai Motor Group dan Community Chest of Korea.

Melalui kampanye ini, warga Indonesia dapat berpartisipasi langsung dalam pengumpulan botol PET. Botol-botol tersebut kemudian diubah menjadi produk daur ulang seperti boneka dan kaus yang semuanya diproduksi secara lokal dan didistribusikan kembali kepada masyarakat. Dalam setahun terakhir, KGF telah berkolaborasi dengan mitra domestik dan internasional untuk merancang produk, membangun sistem produksi dan verifikasi kualitas yang disesuaikan dengan kondisi daerah, serta membangun model ekonomi sirkular berkelanjutan yang berakar di wilayah tersebut.

Sejak tahun 2022, Hyundai Motor Company telah berkolaborasi dengan  Save the Children  untuk memasang tempat sampah khusus pengumpul botol PET di 89 fasilitas umum, termasuk 20 sekolah yang tersebar di Jakarta. Inisiatif ini bertujuan menumbuhkan budaya pemilahan sampah yang baik di tengah masyarakat. Botol-botol yang terkumpul kemudian diproses menjadi benang daur ulang oleh PT Win Textile, dan selanjutnya dijahit oleh PT WINNERS. Seluruh proses produksi ini didukung penuh oleh sistem rantai pasok terintegrasi dari eksportir garmen, SAE-A. SAE-A telah berperan penting dalam menyediakan teknologi yang memungkinkan produksi kaus secara lokal di Indonesia, yang berhasil mengatasi berbagai tantangan infrastruktur sekaligus membangun model produksi sirkular yang sukses.

Sebanyak 701,76 kilogram botol PET telah digunakan untuk memproduksi 5.000 boneka dan 4.600 kaus. Produk-produk ini kemudian didonasikan kepada anak-anak di Jakarta atau didistribusikan sebagai hadiah. Langkah ini memberikan pengalaman nyata kepada masyarakat tentang bagaimana ekonomi sirkular bekerja secara konkret.

Pada 19 Juni, KGF mengadakan acara peluncuran resmi di Hyundai Motorstudio Senayan Park, Jakarta. Acara ini merayakan pencapaian kampanye hasil kerja sama dengan para mitra. Acara tersebut dihadiri oleh Chairman K-Green Foundation, Choi Yul; Executive Director Hyundai Motor Group, Hyunjin Jung; President Director PT Hyundai Motors Indonesia, Ju Hun Lee; Director of Humanitarian and Impact Innovation Save The Children Indonesia, Fadli Usman; SAE-A ESG Director, Sonia Lee; CEO PT Win Textile, Mancheol Choi; dan perwakilan dari Plasticpay. Pelaksana Tugas Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Soo-deok turut hadir dalam acara tersebut.

Ha Sodam, Senior Producer, K-Green Foundation, menyatakan, “Kampanye ini tidak hanya menciptakan produk daur ulang. Lebih dari itu, kampanye ini berhasil membangun sebuah struktur yang mendorong masyarakat untuk memahami nilai sumber daya dan berpartisipasi dalam pemilahan sampah yang benar. Ini adalah contoh nyata yang sangat berarti, bagaimana keahlian Korea dalam kampanye ekonomi sirkular dapat berkontribusi dalam menyelesaikan isu-isu lingkungan global.”

K-Green Foundation adalah organisasi nirlaba yang berkomitmen pada peningkatan lingkungan di seluruh Asia dan sekitarnya. KGF telah melaksanakan berbagai program di Bangladesh, Myanmar, Kamboja, Laos, Mongolia, dan Nepal. Dimulai dengan pembangunan sumur dan fasilitas penyimpanan air hujan pada tahun 2006, program-program tersebut terus diperluas hingga mencakup penerangan tenaga surya dan stasiun energi. Sejak tahun 2015, inisiatif “Desa Ramah Lingkungan” berfokus pada pembangunan model komunitas berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *