Berita  

Train Attendant LRT Jabodebek: Pengawal Kenyamanan dan Keamanan di Layanan Transportasi Otomatis

LRT Jabodebek, sebagai layanan transportasi massal berbasis rel pertama di Indonesia yang beroperasi secara otomatis tanpa masinis, terus berinovasi untuk menghadirkan pengalaman perjalanan terbaik bagi para penumpang. Di balik keandalan dan keamanan perjalanan otomatis ini, peran Train Attendant tetap menjadi kunci penting. Dalam semangat Hari Sumpah Pemuda ke-96, kehadiran Train Attendant merupakan simbol dedikasi dan semangat generasi muda Indonesia yang berkomitmen dalam memberikan pelayanan unggul kepada masyarakat. Mereka adalah wujud nyata pemuda Indonesia yang terus bergerak maju, menghadapi tantangan, dan memberikan yang terbaik di sektor transportasi publik.

Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menyampaikan bahwa kehadiran Train Attendant sangat krusial dalam menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang. Walaupun LRT Jabodebek beroperasi secara otomatis, kehadiran Train Attendant memberikan sentuhan manusiawi yang tak tergantikan oleh teknologi. Lantas, siapa mereka dan apa peran penting yang mereka jalankan dalam menjaga kenyamanan penumpang setiap hari?

LRT Jabodebek berkomitmen untuk terus menjaga standar layanan dan keamanan tertinggi bagi setiap pengguna. Untuk memastikan hal tersebut, peran Train Attendant telah ditetapkan dengan ketentuan khusus yang memperhatikan segala aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang sesuai peraturan yang berlaku. Sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 765 Tahun 2017 tentang Kriteria Desain LRT Jabodebek, Train Attendant memiliki dua peran utama yakni memastikan pengawasan terhadap penumpang selama operasional, serta penanganan situasi darurat di kereta.

LRT Jabodebek memiliki 122 Train Attendant bersertifikasi yang siap melayani kebutuhan penumpang. Sebagai bagian dari sistem transportasi yang sepenuhnya otomatis, para Train Attendant siap mengambil alih peran masinis dalam situasi tertentu serta menjalankan operasi manual jika diperlukan. Train Attendant LRT Jabodebek telah dilatih secara profesional untuk mengoperasikan kereta, memberikan bantuan langsung kepada penumpang, dan menangani situasi darurat agar perjalanan tetap lancar dan nyaman.

“Proses menjadi Train Attendant berbeda dengan menjadi masinis. Calon Train Attendant menjalani pelatihan intensif yang mencakup operasi sarana dan prasarana, serta pelatihan khusus terkait Rule Book dan SOP LRT Jabodebek. Pelatihan ini meliputi teori, praktik, dan studi kasus yang berlangsung selama enam bulan. Setelah menyelesaikan pelatihan, para kandidat harus mengikuti ujian sertifikasi dan, jika lulus, mereka resmi menjadi Train Attendant,” ujar Mahendro.

Untuk memastikan kualitas tinggi pada seluruh Train Attendant LRT Jabodebek, kualifikasi mereka merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2017 yang telah diubah melalui Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2023 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian. Berdasarkan peraturan tersebut, calon Train Attendant harus memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani serta tidak menderita buta warna.

Sertifikasi Train Attendant ditetapkan sebagai ASP (Awak Sarana Perkeretaapian) otomatis, berbeda dengan ASP manual. Sesuai dengan standar internasional untuk operasi GoA3, Train Attendant tetap diperlukan di dalam kereta meskipun operasionalnya otomatis, untuk mengambil alih kendali jika terjadi keadaan darurat atau gangguan.

Train Attendant bertanggung jawab memastikan kelancaran seluruh aspek operasional LRT Jabodebek. Selain memberikan informasi dan membantu penumpang, mereka berperan penting dalam memastikan kenyamanan semua penumpang, termasuk memberikan perhatian khusus kepada penumpang prioritas seperti ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas. Dalam situasi darurat, Train Attendant siap mengoperasikan kereta secara manual untuk menjaga keselamatan seluruh penumpang.

“Kami berkomitmen untuk menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi setiap penumpang sepanjang perjalanan mereka. Para Train Attendant kami telah dilatih secara khusus untuk menangani berbagai situasi di dalam kereta, dan kehadiran mereka adalah bentuk nyata dari dedikasi kami untuk memberikan layanan berkelas dengan sentuhan manusia,” ungkap Mahendro.

Hadirnya Train Attendant dalam setiap perjalanan LRT Jabodebek bukan hanya menghadirkan teknologi canggih yang mengutamakan keselamatan dalam transportasi tetapi juga layanan yang mengedepankan empati bagi para pengguna. Ketika teknologi berkolaborasi dengan sentuhan manusiawi, perjalanan transportasi menjadi lebih dari sekadar perpindahan, melainkan sebuah pengalaman yang membuat penumpang merasa aman, nyaman, dan dihargai. (Public Relations LRT Jabodebek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *